Posts Tagged ‘dangdi’

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya , Majapahit berdiri atas siasat seorang tokoh penting master siasat yang tak tertandingi Arya Wiraraja  .Jika Arya Wiraraja adalah seorang ahli taktik , otak dalam segala tindak tanduk Raden Wijaya mendirikan Majapahit,kali ini saya akan mencoba menceritakan tokoh lain yang tak kalah penting yang juga berandil besar dalam berdirinya Majapahit yaitu para abdil setia Raden Wijaya yang tak kenal lelah mendampingi Wijaya dalam usaha pendirian Majapahit dari semenjak melarikan diri dari pasukan Kediri di Singasari,bersembunyi di Sumenep , hingga akhirnya bahu membahu bergotong royong membangun hutan tarik di Desa Trowulan menjadi sebuah dusun kecil cikal bakal Kerajaan besar Majapahit. Mereka dikenal sebagai 9 arya terkemuka Singasari.yang terdiri dari Ranggalawe,Nambi,Sora,Gajah Pagon,Banyak Kapuk,Pedang,Dangdi,Peteng. Di bagian ke 4 ini saya akan membawakan sosok seorang Gajah Pagon yg tak lain adalah ayah dari Gajah Mada yang kelak akan menjadi Mahapatih terbesar Majapahit :

4. Gajah Pagon


Gajah Pagon memiliki latar belakang sama seperti ke-8 arya terkemuka lainnya , ia adalah salah seorang prajurit tangguh singasari yang selamat dari pemberontakan Jayakatwang dan dengan setia mengawal Raden Wijaya dalam pelariannya dari prajurit Kediri. tetapi berbeda dengan yang lainnya, Gajah Pagon tidak melanjutkan perjalanan ke Sumenep berlindung di naungan Arya Wiraraja tetapi ia menetap di sebuah daerah bernama Pandakan , ia tidak melanjutkan perjalanan karena dirinya terluka saat berperang melawan Kediri. Walaupun dapat bertahan dalam pelarian dari Jayakatwang pada akhirnya Gajah Pagon tetap berdiam di Pandakan di bawah perlindungan Kepala Desa Pandakan yang bernama Macan Kuping . Gaja Pagon menetap di Pandakan tanpa dtemani satupun prajurit Singasari , hal itu dilakukan semata-mata untuk melindungi Gajah Pagon sendiri agar proses penyembuhannya di Desa Pandakan tidak diketahui oleh Jayakatwang.

Setelah kawan-kawannya para Arya Singasari beserta Raden Wijaya sukses membangun Trowulan dan mendirikan Majapahit, Gajah Pagon yang sudah sembuh total tidak ikut menyusul Raden Wijaya melainkan benar-benar menetap di Pandakan dan memperistri anak perempuan dari Macan Kuping . Saat para sahabatnya mendapat jabatan tinggi dari Raden Wijaya , Gajah Pagon tidak ikut memintanya , ia puas hanya menjabat sebagai Kepala Desa di Pandakan menggantikan mertuanya Macan Kuping.

Gajah Pagon merupakan satu dari sedikit Arya Singasari yang tidak terkena fitnahan dari Mahapati , dan juga tidak diadu domba dengan Arya lainnya sebagaimana Sora, Nambi , maupun Ranggalawe. Hidupnya yang jauh dari Istana telah membuatnya tidak diperhitungkan oleh Mahapati sebagai saingan untuk menjadi Mahapatih Majapahit. Sifat rendah hatinya pun tidak menjadikannya pemberontak seperti Ranggalawe yang memberontak karena kecemburuan terhadap jabatan Mahapatih yang diberikan kepada Nambi, ia sangat puas hanya menjadi seorang kepala Desa Pandakan .

Tetapi kiprah Gajah Pagon tidak berhenti sampai disana. Putranya  kelak akan dikenang sebagai tokoh terbesar di Majapahit melebihi para Raja yang memerintah Majapahit . Tokoh yang pertama kali merintis visi yang di masa depan dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seorang Lurah prajurit Bhayangkara (semacam PASPAMPRES pada zaman sekarang) yang berjasa besar menyelamatkan Majapahit dari pemberontakan Kuti, dan pada akhirnya karena jasa-jasa besarnya ia diangkat sebagai Mahapatih Majapahit dengan Sumpahnya yang terkenal yaitu Sumpah Amukti Palapa. sebuah sumpah pantangan melakukan kenikmatan duniawi sebelum menaklukan seluruh kawasan Nusantara.dialah Rakrian Mahapatih Amangkubumi Majapahit Gajah Mada ..

melaui putranya Gajah Mada , kesabaran dan kesetiaan Gajah Pagon pun terbayar lunas .

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya , Majapahit berdiri atas siasat seorang tokoh penting master siasat yang tak tertandingi Arya Wiraraja  .Jika Arya Wiraraja adalah seorang ahli taktik , otak dalam segala tindak tanduk Raden Wijaya mendirikan Majapahit,kali ini saya akan mencoba menceritakan tokoh lain yang tak kalah penting yang juga berandil besar dalam berdirinya Majapahit yaitu para abdil setia Raden Wijaya yang tak kenal lelah mendampingi Wijaya dalam usaha pendirian Majapahit dari semenjak melarikan diri dari pasukan Kediri di Singasari,bersembunyi di Sumenep , hingga akhirnya bahu membahu bergotong royong membangun hutan tarik di Desa Trowulan menjadi sebuah dusun kecil cikal bakal Kerajaan besar Majapahit. Mereka dikenal sebagai 9 arya terkemuka Singasari.yang terdiri dari Ranggalawe,Nambi,Sora,Gajah Pagon,Banyak Kapuk,Pedang,Dangdi,Peteng.  Setelah sebelumnya Ranggalawe dan Nambi sudah selesai dibahas, kali ini saya akan membawakan kepada anda sosok seorang Sora , paman dari Ranggalawe salah seorang abdi terdekat dari Raden Wijaya yang sama seperti Nambi menjadi korban fitnah dari Mahapati.

3.SORA

Mpu Sora adalah nama salah seorang pengikut Raden Wijaya yang berjasa besar dalam perjuangan mendirikan Kerajaan Majapahit ia ikut berjuang dari mulai pelarian bersama 8 arya lainnya dari kejaran pasukan Kediri hingga ketika membangun hutan tarik di Trowulan. Sora ikut mengawal Raden Wijaya sewaktu menghindari kejaran pasukan Jayakatwang dari Kediri yang menaklukan Singasari. Sora dengan setia menyediakan perutnya sebagai tempat duduk Raden Wijaya dan istrinya saat keduanya beristirahat. Ia juga menggendong istri Wijaya saat menyeberangi sungai dan rawa-rawa.

 Ia pun merupakan saudara dari sang Ahli taktik Arya Wiraraja, karena itulah setelah Majapahit berdiri sama seperti Ranggalawe ,Sora pun tidak mendapat posisi yang penting melainkan hanya sebagai patih Kediri, begitu takutnya Wijaya terhadap Arya Wiraraja sehingga ia tega mengkhianati sahabat dekatnya sendiri . Keputusan Raden Wijaya tersebut konon memicu pemberontakan Ranggalawe pada tahun 1295. Ranggalawe berpendapat bahwa Sora lebih pantas diangkat sebagai rakryan patih Majapahit daripada Nambi. Namun meskipun Ranggalawe adalah keponakan Sora, namun Sora justru mendukung Raden Wijaya supaya tetap mempertahankan Nambi sebagai patih Majapahit.

 Ia sering dianggap sebagai abdi Raden Wijaya yang paling setia, namun akhirnya mati sebagai pemberontak di halaman istana Majapahit pemberontak akibat fitnah yang keji dari seorang tokoh keji haus kekuasaan bernama Mahapati.

Dikisahkan bahwa, Sora ikut serta dalam pasukan Majapahit yang bergerak menumpas pemberontakan Ranggalawe di Tuban. Dalam pertempuran di Sungai Tambak Beras, Ranggalawe mati di tangan Kebo Anabrang yang melakukan perang tanding secara tidak jantan. Diam-diam Sora merasa sakit hati melihat keponakannya dibunuh secara kejam dan dengan taktik yang kotor. Ia pun berbalik ganti membunuh Kebo Anabrang dari belakang.

Peristiwa pembunuhan terhadap rekan satu pasukan tersebut seolah-olah didiamkan begitu saja. hal itu dikarenakan keluarga Kebo Anabrang segan menuntut hukuman pengadilan karena Sora dianggap sebagai abdi kesayangan Raden Wijaya.

Suasana kusut itu akhirnya dimanfaatkan oleh Mahapati, seorang tokoh licik yang mengincar jabatan rakryan patih. Ia menghasut putra Kebo Anabrang yang bernama Mahisa Taruna supaya berani menuntut pengadilan untuk Sora. Ia juga melapor kepada Raden Wijaya bahwa para menteri merasa resah karena raja seolah-olah melindungi kesalahan Sora.

Raden Wijaya tersinggung karena dituduh berlaku tidak adil. Ia pun memberhentikan Sora dari jabatannya untuk menunggu keputusan lebih lanjut. Mahapati segera mengusulkan supaya Sora jangan dihukum mati mengingat jasa-jasanya yang sangat besar. Atas pertimbangan tersebut, Raden Wijaya pun memutuskan bahwa Sora akan dihukum buang ke Tulembang.

Mahapati menemui Sora di rumahnya untuk menyampaikan surat keputusan raja. Sora sedih atas keputusan itu. Ia berniat ke ibu kota meminta hukuman mati daripada harus diusir meninggalkan tanah airnya.

Mahapati lebih dulu menghasut Nambi dengan mengatakan bahwa Sora akan datang untuk membuat kekacauan karena tidak puas atas keputusan raja. Setelah mendesak Raden Wijaya, Nambi pun diizinkan menghadang Sora yang datang bersama dua orang sahabatnya, yaitu Gajah Biru dan Juru Demung. Sora yang berniat hanya menghadap kepada Raden Wijaya tiba-tiba kaget karena dihadang Nambi yang atas hasutan Mahapati menganggap bahwa Sora akan melakukan tindakan berbahaya terhadap Raden Wijaya. Nambi pun langsung berperang tanding dengan Sora sahabat dekatnya sendiri sesama mantan Arya terkemuka Singasari , Sora yang sama sekali tidak berniat untuk berperang tanding akhirnya tewas di tangan Nambi.

Dan setelah peristiwa tersebut senyum Mahapati sang pemfitnah ulung pun mengembang karena siasatnya mengadu domba para sahabat Raden Wijaya kembali berhasil. Ia pun makin dekat dengan Jabatan Mahapatih Majapahit karena para tokoh-tokoh pendiri Majapahit sudah terpecah belah ,dan Raden Wijaya semakin paranoid akan kehilangan tahtanya.

(bersambung)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya , Majapahit berdiri atas siasat seorang tokoh penting master siasat yang tak tertandingi Arya Wiraraja  .Jika Arya Wiraraja adalah seorang ahli taktik , otak dalam segala tindak tanduk Raden Wijaya mendirikan Majapahit,kali ini saya akan mencoba menceritakan tokoh lain yang tak kalah penting yang juga berandil besar dalam berdirinya Majapahit yaitu para abdil setia Raden Wijaya yang tak kenal lelah mendampingi Wijaya dalam usaha pendirian Majapahit dari semenjak melarikan diri dari pasukan Kediri di Singasari,bersembunyi di Sumenep , hingga akhirnya bahu membahu bergotong royong membangun hutan tarik di Desa Trowulan menjadi sebuah dusun kecil cikal bakal Kerajaan besar Majapahit. Mereka dikenal sebagai 9 arya terkemuka Singasari.yang terdiri dari Ranggalawe,Nambi,Sora,Gajah Pagon,Banyak Kapuk,Pedang,Dangdi,Peteng.  Setelah dalam postingan sebelumnya saya telah membeberkan kisah seorang Ranggalawe, sekarang saya akan mencoba membahasa salah seorang tokoh yang tak kalah pentingnya yaitu Mahapatih pertama Majapahit Nambi.

2. Nambi

Nambi, tidak berbeda jauh dengan Ranggalawe, nama Nambi pun sangat identik dengan seorang pengkhianat yang berusaha melakukan kudeta atas tahta Majapahit,begitulah yang diceritakan dalam buku Sejarah di Sekolah. Pada kenyataannya Nambi sama sekali tidak melakukan kudeta terhadap Majapahit , ia merupakan seorang Patih yang sangat setia kepada kerajaan Majapahit. Ia hanyalah korban fitnah dan tipu muslihat, fitnah dan tipu muslihat yang dilakukan oleh seorang licik yang haus kekuasaan bernama Mahapati

Nambi sama seperti 8 Arya lainnya merupakan abdi setia Raden Wijaya , ikut membantu segala perjuangan Raden Wijaya dalam membangun Majapahit dari mulai bergerilya di hutan menghindari pasukan Kediri, hingga bahu membahu membangun hutan Tarik menjadi sebuah desa kecil cikal bakal Kerajaan Majapahit. Dalam penyerbuan kembali Kerajaan Kediri yang dilakukan oleh pasukan Wijaya dengan dibantu pasukan Sumenep dan Mongol ,Nambi berhasil membunuh salah seorang pengikut setia Jayakatwang yang bernama Kebo Rubuh. Atas jasa-jasanya selama masa pendirian Majapahit, Raden Wijaya sang Raja pertama Majapahit mengangkat Nambi menjadi Mahapatih Majapahit, sebuah pengangkatan yang kontroversial dan memicu banyak tanggapan negatif terutama dari sahabat Nambi sendiri Ranggalawe , yang sempat dijanjikan jabatan Mahapatih oleh Wijaya, dan hanya karena Ranggalawe putra Arya Wiraraja yang menyebabkan Wijaya berprasangka buruk terhadap Ranggalawe jikalau ia dengan bantuan ayahandanya akan merebut tahta Majapahit dari tangannya. Dilandasi atas ketakutannya tersebut, Wijaya menginkari janjinya pada Ranggalawe dan menunjuk Nambi sebagai Mahapatih.

Saat pemberontakan Ranggalawe terjadi , Nambi memimpin pasukan Majapahit menumpas pemberontakan yang dilandasi rasa dendam dan sakit hati tersebut. Ia pun melakukan tugas dengan baik walaupundalam perang melawan pemberontak tersebut terjadi suatu konflik yang kelak akan berakibat pecahnya 9 Arya Singasari, konflik tersebut tak lain adalah terbunuhnya Kebo Anabrang di tangan Sora (salah seorang Arya terkemuka Singasari lainnya) Sora membunuh Anabrang hanya karena ia melakukan taktik kotor dalam perang tanding menaklukan Ranggalawe. Anabrang memerintahkan pasukan Majapahit mengepung Ranggalawe dalam sebuah pernag tanding yang notabene hanya boleh melibatkan 2 orang. Ranggalawe pun tewas mengenaskan di keroyok pasukan Majapahit atas suruhan Anabrang. Tetapi sesaat setelah Ranggalawe tewas , Sora yang tak lain adalah paman dari Ranggalawe mengamuk lantaran tidak terima atas taktik kotor yang dilakukan Anabrang dalam pembunuhan keponakannya, ia lalu tanpa ampun membunuh Kebo Anabrang. Pembunuhan Anabrang oleh Sora kelak akan dimanfaatkan seorang licik yang haus kekuasaan yang bernama Mahapati untuk mengadu domba 9 Arya terkemuka Singasari yang pada masa Majapahit masing-masing mempunyai jabatan penting tersendiri.

Suatu saat Arya Wiraraja jatuh sakit , Nambi pun meminta cuti untuk menengok keadaan Arya Wiraraja yang “diasingkan” secara halus ke daerah Lumajang. Kejadian ini terjadi pada masa pemerintahan Jayanegara putra Raden Wijaya. Kepergian Nambi ke Lumajang benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Mahapati yang mengincar tahta Patih Majapahit yang dipegang Nambi. Ia lantas menghasut Jayanegara dengan memfitnah Nambi, ia mengatakan pada Jayanegara bahwa Nambi dengan dibantu Arya Wiraraja sedang merundingkan sebuah upaya kudeta terhadap tahta Majapahit padahal sebenarnya saat Nambi tiba di Lumajang, Arya Wiraraja sudah tewas. Jayanegarayang sama  seperti raja-raja lainnya sangat takut kehilangan tahtanya, ia lantas termakan tipu daya Mahapati dan memerintahkan Lembu Peteng untuk memimpin pasukan dalam jumlah besar untuk menyerang Lumajang, Nambi yang hanya membawa sedikit pasukan tanpa dugaan sama sekali akan terlibat perang dengan mudah dibantai oleh pasukan Majapahit pimpinan Lembu Peteng yang tak lain adalah salah satu mantan Arya Singasari lainnya.

Jika mengetahui keadaan yang sebenarnya , Raden Wijaya mungkin menangis di alam baka melihat para abdi setianya satu persatu saling membunuh hanya karena tipu muslihat dan fitnah yang dilancarkan oleh seorang Mahapati

(bersambung)…


Seperti yang sudah dibahas sebelumnya , Majapahit berdiri atas siasat seorang tokoh penting master siasat yang tak tertandingi Arya Wiraraja  .Jika Arya Wiraraja adalah seorang ahli taktik , otak dalam segala tindak tanduk Raden Wijaya mendirikan Majapahit,kali ini saya akan mencoba menceritakan tokoh lain yang tak kalah penting yang juga berandil besar dalam berdirinya Majapahit yaitu para abdil setia Raden Wijaya yang tak kenal lelah mendampingi Wijaya dalam usaha pendirian Majapahit dari semenjak melarikan diri dari pasukan Kediri di Singasari,bersembunyi di Sumenep , hingga akhirnya bahu membahu bergotong royong membangun hutan tarik di Desa Trowulan menjadi sebuah dusun kecil cikal bakal Kerajaan besar Majapahit. Mereka dikenal sebagai 9 arya terkemuka Singasari.yang terdiri dari Ranggalawe,Nambi,Sora,Gajah Pagon,Banyak Kapuk,Pedang,Dangdi,Peteng. Dalam postingan kali ini saya akan menceritakan tentang tokoh paling kontroversial dari 9 Arya terkemuka Singasari yaitu Ranggalawe putra Arya Wiraraja

1.RANGGALAWE

Ranggalawe,sosok seorang Ranggalawe di buku sejarah yang diajarkan di sekolah tentunya memunculkan sosok Ranggalawe yang kejam,bengis,juga pengkhianat. Seperti kata pepatah  “bagai nila setitik,rusak susu sebelanga” Seakan semua kejahatan akibat pemberontakannya pada Majapahit mengubur semua jasa jasanya pada Majapahit, seolah ia  tidak pernah melakukan apapun untuk Majapahit. Padahal sejatinya ia merupakan salah seorang yang berperan sangat penting saat pendirian Majapahit selain Wijaya, dan Wiraraja . Ia merupaka abdi sekaligus sahabat terdekat dari Raden Wijaya sang pendiri Majapahit.  Hanya sayang sang Raja memiliki rasa terlalu cinta pada tahtanya yang menyebabkan pemberontakan Ranggalawe.

Ranggalawe adalah pemimpin dari 8 Arya lainnya.ia merupakan seorang yang sangat berjasa dalam membantu segala upaya Raden Wijaya mendirikan Majapahit. Ia adalah tokoh yang berhasil membunuh Mahisa Mundarang patih Kediri pada saat pasukan Wijaya dan Arya Wiraraja dengan dibantu oleh tentara Mongol menyerang Kediri yang pada saat itu baru saja berdiri kembali. Ranggalawe pula lah yang berhasil meyakinkan ayahandanya Arya Wiraraja agar berpihak dan berkenan membantu Wijaya dan pada akhirnya Arya Wiraraja pun menjadi pengatur siasat Wijaya dalam merebut kembali tahta Jawadwipa . Begitu pentingnya peran dan jasa yang dilakukan oleh Ranggalawe membuat Wijaya berjanji pada dirinya bahwa kelak setelah Majapahit berdiri menjadi sebuah kerajaan , Ranggalawe akan diangkat menjadi Mahapatih Majapahit.

Tetapi apalah arti sebuah janji,jika tujuan sudah tercapai maka semua janji yang kita telah nazarkan akan menjadi angin lalu yang tidak ada niatan sedikitpun untuk melunasinya.Begitu pula yang dilakukan oleh Raden Wijaya yang setelah naik menjadi raja bergelar Sri Kertarajasa Jayawardana. Janjinya kepada Ranggalawe untuk mengangkatnya menjadi Mahapatih Majapahit sama sekali diabaikan.Yang diangkat menjadi Mahapatih tenyata adalah rekan Ranggalawe sesama Arya terkemuka Singasari yaitu Nambi yang walaupun sama-sama berjasa notabene jasanya tidak sebanding dengan Ranggalawe .

Tidak hanya kepada Ranggalawe saja Wijaya menginkari janji,tetapi juga pada Arya Wiraraja. Arya Wiraraja yang semula dijanjikan wilayah pulau Jawa bagian timur pada kenyataannya hanya diberikan daerah Lumajang, Sementara Ranggalawe yang dijanjikan jabatan sebagai Mahapatih Majapahit pada kenyataanya hanya di berikan jabatan sebagai Adipati Tuban. Tuban dan juga Lumajang letaknya jauh dari pusat kerajaan Majapahit di Trowulan, alasan sebenarnya keputusan Wijaya menginkari janjinya adalah sosok Arya Wiraraja . Seperti yang pernah di jelaskan , Arya Wiraraja merupakan seorang ahli taktik terhebat sepanjang sejarah yang pernah memihak 3 pihak dalam waktu yang berdekatan.(singasari,kediri,dan Wijaya sendiri). Wijaya takut Arya Wiraraja beserta taktik gemilangnya membimbing Ranggalawe yang notabene putranya sendiri melakukan makar dan merebut tahta Majapahit. Oleh sebab itulah mereka berdua “diasingkan” jauh dari pusat pemerintahan. Padahal baik Arya Wiraraja maupun Ranggalawe tidak ada niatan sedikitpun untuk mengkhianati Raden Wijaya.

Ranggalawe yang merasa sangat sakit hati akibat telah dikhianati sendiri oleh orang yang sudah ia percaya dan ia bela sampai titik darah penghabisan, orang yang telah ia dampingi dalam masa-masa kelam saat di kejar oleh pasukan Kediri,yang telah ia bantu dengan segenap kekuatan saat membuka hutan trowulan menjadi pusat kerajaan Majapahit. Akhirnya rasa sakit hati Ranggalawe berbuah dendam dan amarah hingga timbul niatan melakukan makar atau kudeta. Setelah dirasa cukup menghimpun kekuatan di Tuban segeralah Ranggalawe melakukan penyerangan ke Trowulan.  Wijaya merasa dikhianati saat mendapati pasukan pimpinan Ranggalawe  secara tiba-tiba melakukan  penyerangan ke pusat Kerajaan Majapahit . Dengan sigap langsung saja ia mengumpulkan seluruh prajurit tangguh Majapahit termasuk 8 bekas Arya terkemuka Singasari. Kekuatan Tuban sangat tidak sebanding dengan kekuatan utama Majapahit . Ranggalawe pun tewas dengan mengenaskan melalui pertarungan yang sangat tidak jantan melawan mantan senapati Singasari Kebo Anabrang. dikatakan tidak jantan karena dalam perang tanding yang seharusnya hanya melibatkan 2 orang tetapi Kebo Anabrang memerintahkan anak buahnya mengeroyok Ranggalawe hingga tewas mengenaskan.  Sora salah seorang mantan Arya terkemuka Singasari yang juga kerabat Ranggalawe tidak terima dengan perlakuan Kebo Anabrang. Ia pun lantas membunuh Kebo Anabrang sesaat setelah tewasnya Ranggalawe.

Dari sinilah rentetan peristiwa memilukan yang menimpa sahabat Raden Wijaya kelak kemudian hari terjadi.

(bersambung..)